Shriya Saran Kajal Agarwal Anushka Shetty Tamanna Ileana Aishwarya Rai Katrina Kaif

Sunday, October 12, 2008

Jakarta ke Bandung


bulan kemerdekaan yang mewarnai
kemanusian dari imej-imej realiti
sureal merentas emosi
mencari setiap yang tersembunyi
dalam menjejak kehidupan nusantara
di ruang liberal satu bangsa
yang masih berdarah merawat sejarah
dan terus mencari arah
kemudi perjalanan masa depan
dilaungan demokrasi jalanan

tanah subur dan sumber melimpah
majoriti warga masih payah
dalam meraih kegawatan kota
dan meninggalkan kedukaan desa
setelah bertahun tergadai maruah
oleh kepimpinan rasuah
biar gah semangat jatidiri
dan laungan slogan nasionalisme
menjadi kekuatan peribadi
di permukaan indah persepsi

kepedihan yang tersurat
dari setiap paparan hakikat
jakarta ke bandung
dataran ke gunung
sempadan dari perbedaan
nilai darjat kemanusiaan
sumbangnya harga songsang peradaban
mengajar erti kemerdekaan
bukan sekadar kebebasan!

Fudzail
Bandung - 26 Ogos 2007

Tidur Yang Panjang

tahun-tahun di ranjang
tidurmu yang panjang
adalah simpang-siur perjalanan
yang membedakan kita
ke satu destinasi usia

sesekali sebagai tetamu
buat kami yang jemu
menyusur pasang surut waktu
dalam mengejar manis mimpi
diantara hitam putih igauan hari

sureal seribu bicara
pandangan pun menghiris jiwa
siapa kami yang belum pasti
ke mana perjalanan jasmani
dalam kebobrokan rohani

22 tahun lalu, ogos dan musim dingin
masih lagi remaja kita bermain
ruang yang terperangkap
dalam himpunan memori lanskap
mengulit tidur kami yang sukar lena!

Fudzail
(Melawat Shahril Idris yang terus koma semenjak 1985 di New Zealand)

Laluan Kelana Jaya

ulang-alik yang merentas
imej-imej kosmopolitan
manusia dan kehidupan
dari gerabak-gerabak
adalah perjalanan hari
yang mewajah realiti
dalam satu transit
ke seribu destinasi

kita penumpang yang lali
pada warna kulit
dan semakin serasi
dengan perkongsian matlamat
biar masih ada sempadan
berbataskan keturunan
laungan gempita ketuanan
memisahkan jurang jiwa
yang kian ketara
dibawah permukaan meriah
ulangtahun kemerdekaan
ruang yang semakin sempit
dengan kekalutan minda

aku, kau, kita dan mereka
mesti meneruskan kehidupan
yang terus bergelombang
dengan turun naik ekonomi
pasang surut emosi
wacana yang berpanjangan
wawasan yang bertaburan
pun sebagai penumpang setia
aliran kelana jaya
semusim dirgahayu
bersama catatan waktu
keluar masuk di setiap hentian
dan mencari memori
dari tetingkap bisu
yang kekadang malu dan kelabu!

Fudzail
Bangsar Village

Hari-Harimu Di Muraqabat

dalam setiap keberangkalian
yang memungkinkan untung nasib
kita menjadi pelaku-pelaku
di pentas bersimpang siur
tanpa kekadang bersedia
menjadi watak-watak berbeda
dengan sekelip mata

suasana dari dalam
tentunya memerangkap minda
melihat dinding dan tembok
mengutip kekuatan diri
dari persoalan yang bertambah
dalam melerai kekalutan
dari rekahan peristiwa

kita masih saja berjalan
biar dalam langkah berbeda
untuk menganjak takdir
kembali kepada permulaan
dan terpaksa bertarung
dengan ganas jerung
yang tidak kenal mangsa!

Fudzail

Cityscape 2007 Experience


KUNING

KUNING

suara-suara dari terowong
yang terus mahu dikepung
oleh jalang kebobrokan
junta kepimpinan
melebar saujanan kebangkitan
memecah tembok kesabaran
setelah setiap janji
manis tetapi berduri

kuning yang berarakan
simbol gelombang perasaan
tidak gentar oleh ugutan
tidak beundur oleh ancaman
menjadi catatan sejarah
aman tidak berdarah
untuk menilai demokrasi
bukan sekadar pilihanraya

kalian yang berani
wira yang dihormati
merempuh kezaliman
dengan ketabahan
untuk sebuah negara
yang tercinta!

Today, 16 years ago

Time really flies.

It was today, 16 years ago that changed my life. The akad nikah ceremony, attended by families and close friends.

After two akads (because the imam said, 'why not another one...'), we became husband and wife.

My aruah father was there as a witness and the young and still then bachelor imam, knowing he was a tok guru, was nervous to lead the ceremony.

The ceremony was simple, as I always wanted it to be.

Today, 16 years later, with three boys, alhamdulillah for the blessings.

Looking forward for the rest of our lives together!

No comments:

Post a Comment